JAKARTA, smapgri24-jkt.sch.id, Meyongsong dan menyambut kembali pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam kurikulum. Kembalinya pelajaran TIK
ke dalam kurikulum ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang bukan lagi
tahun tapi dalam hitungan bulan bahkan mungkin minggu teknologi inofrmatika
selalu berkembang pesat. Pada dasarnya di SMA PGRI 24 Jakata pelajarain TIK
tidak pernah hilang dari kurikulum karena pada tingkatan kelas X selalu ada
pelajaran TIK yang dikemas dalam pelajaran Desain Grafis dan Pemrograman. Kembalinya
Pelajaran TIK pada kurikulum 2013 ini berubah nama menjadi pelajaran
informatika yang caupannya me jadi lebih luas.
Berikut ini penjelasan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukaun Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan yang dikutip dari pikiranakyat.com. Kembalinya pelajaran TIK tak lepas dari perjuangan PGRI dan guru TIK yang tergabung dalam IGTIK PGRI yang dikomandani oleh Wijaya Kusuma yang dikenal dengan Om Jay.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan kembali menjadi mata
palajaran (Mapel) utama untuk jenjang SMP dan SMA. Selama ini, TIK hanya bagian
dari materi mata pelajaran muatan lokal atau keterampilan. Mapel TIK akan
berganti nama jadi Informatika dan diterapkan pada tahun ajaran 2019.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Awalludin Tjalla mengatakan, mengembalikan TIK menjadi mata pelajaran merupakan
bagian dari langkah strategis Kemendikbud dalam menghadapi tantangan revolusi
industri 4.0. Mapel Informatika menjadi ilmu yang wajib dikuasi para pelajar di
pendidikan dasar dan menengah.
Ia menjelaskan, konsep mapel Informatika berbeda dengan pendidian TIK
meskipun ada beberapa hal yang diadaptasi. Mapel Informatika tidak hanya
mempelajari beragam perangkat lunak komputer, tetapi juga memecahkan masalah
dan membuat aplikasi dengan berpikir kritis.
“Siswa dituntut berpikir komputasional dengan mempelajari beragam disiplin
ilmu. Baik informatika atau noninformatika. Produk TIK untuk menunjang
pembelajaran dan tugas sehari-hari itu masih perlu dijalankan sebagai bagian
dari program literasi digital yang sudah dijalankan,” kata Tjalla di Jakarta,
Senin, 3 September 2018.
Ia menuturkan, mapel Informatika mencakup lima materi yang bakal menunjang
kompetensi siswa di era revolusi industri 4.0. Yakni, teknik komputer,
jaringan komputer/internet, analisis data, dampak sosial informatika, dan
programming. “Mapel Informatika sesuai dengan kebutuhan masa depan anak
bangsa,” katanya.
Desakan untuk mengembalikan TIK menjadi mapel terjadi sejak awal tahun ini.
Ikatan Guru TIK Persatuan Guru Republik Indonesia menyesalkan langkah
Kemendikbud yang menghapus TIK dari Mapel utama. Selain merugikan siswa, dampak
dari penghapusan tersebut juga mengubah fungsi dari para guru TIK dari guru
menjadi tenaga kependidikan.
“Sesuai dengan Undang-Undang
Guru dan Dosen, pasal 1 yang menyebutkan guru harus merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, hingga penilaian. Apalagi saat ini zaman sudah berubah, semua
dilakukan serba online, termasuk metode belajar. Sekitar 98 persen guru TIK
ingin kembali menjadi mata pelajaran. Jumlah guru TIK mencapai 30.818 orang,” kata
Sekretaris Jenderal IGTIK PGRI Wijaya Kusumah Wijaya Kusumah.
0 Response to "Menyambut Kembalinya Pelajaran TIK ke dalam Kurikulum"
Posting Komentar