Jakarta, SMA PGRI 24 Dalam upaya meningkatkan keimandan dan ketakwaan serta pembinaan karakter Peserta Didik SMA PGRI 24 Jakarta, mengadakan kegiatan pembinaan karaketer melalui peringaktan Maulid Nabi Muhammad SAW. Muhammad adalah nabi akhir
zaman yang selalu menjadi panutan yang tak akan pernah ada yang mengingkari
kebenarannya. Beliaulah yang menuntun seluruh umat manusia menuju jalan yang
terang benderang yang selalu disinari dengan cahaya islam. Salah satu cara
untuk menunjukkan kecintaaan kita kepada Nabi Besar Muhammad saw adalah dengan
selalu mengenang hari kelahiran beliau. Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk
penghargaan yang sangat besar kepada beliau dan kita harus bangga memiliki hari
besar ini. Maulid Nabi yang diadakan setiap tanggal 12 Rabi’ul Awwal tidak
hanya dirayakan dengan hura-hura saja, tetapi momen ini harus dijadikan sebagai
media untuk meningkatkan kecintaan muslim kepada Nabi Muhammad saw. Serta juga
sebagai ajang untuk meningkatkan prestasi dan potensi umat islam yang akhirnya
dapat menjadi umat yang kuat. Kuat yang tidak hanya berarti fisik saja, tetapi
kuat dalam artian yang sangat luas yaitu kuat pengetahuannya, wawasan
keilmuannya, ekomoninya, dan semua aspek dalam kehidupan sehari-hari.
Nama
Kegiatan : Pembinaan Karakter terhadap peserta didik SMA PGRI 24 Jakarta
melalui Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1440 H
Tema
Kegiatan : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang kompetitif dan
berkarakter dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 sesuai dengan suritauladan
Rasullullah
Materi
ceramah : Kita tingkatkan kecintaan kepada orang tua sesuai dengan
suritauladan Rasullullah
Penceramah :
Ust.Pasha
Resume :
Assalamualaikum Wr.Wb
Wanita
itu dilahirkan untuk menutup aurat tidak boleh sampai terlihat, maka dari itu
siapa yang belum memakai hijab, mulailah belajar menggunakan hijab dari
sekarang. Karena apa, nantinya akan berdampak pada orang tua. Kita yang tidak
menutup aurat, orang tua kita yang berdosa. Maka dari itu, hormati orang itu
terutama Ibumu. Ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan
ayah. Seseorang datang kepafa Rasullullah dan menanyakan siapakah aku harus
berbakti pertama kali?? Kemudian Rasulullah
menyebutkan Ibu ! “ Siapa Lagi??” rasullullah menjawab “Ibu” . ditanya
kembali “ kemudian siapa lagi??” Rasullullah menjawab “Ibu” dan baru yang
terakhir adalah ayahmu. Sungguh bahwa
kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya
dibandingkan terhadap seorang ayah. Ketika kita menjawab salam pun harus benar
benar sesuai dengan yang diucapkan oleh yang meberikan salam. Ada
bermacam-macam salam . Hal salam yang sangat sering dilakukan adalah salaman
dengan orang lain. Salaman yang benar itu tangan yang dipegang bukan ke dahi,
atau pipi atau hidung, atau manapun tapi salaman yang benar itu harus dicium di
mulut. Kecintaan terhadap orang tua harus didasari kepada suritauladan kita
Nabi Muhammad SAW. Jangan berlebihan mencintai orang lain. Mencintai tidak dengan
cinta tapi mencintai dengan logika. ( Wahyu Setia Utama, 11 Ipa, 2019 )
Bermanfaat untuk pembinaan karakter siswa
BalasHapus